Senin, 17 Desember 2012

Gurindam


Jika hendak menguasai dunia
Belajarlah bahasa dan budaya

Jika ingin mendapatkan harta
Bekerjalah dengan iman dan takwa

Jika ingin menjadi orang pandai
Janganlah suka berandai-andai

Jika ingin memperoleh ketinggian ilmu
Belajarlah pada para pendahulu

Selasa, 11 Desember 2012

Kepiting Si Biang Dengki dan Iri Hati


Setiap manusia pasti mengalami berbagai lika-liku kehidupan. Kadang-kadang berada di posisi bawah dan terkadang dalam posisi di atas. Itulah keindahan  kehidupan yang telah diatur oleh Allah Yang Maha Pencipta. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita harus menjalaninya dengan ikhlas dan selalu bersyukur atas semua anugerah-Nya. Apabila sedang dalam posisi terpuruk, kita harus berusaha untuk bangkit untuk menggapai keberhasilan. Kalau sedang berada di puncak harus selalu melihat ke bawah dan berusaha mencapai puncak yang lebih tinggi. Setiap manusia pasti menginginkan yang terbaik untuk dirinya.
Namun,  apa yang kita cita-citakan tak semudah kita membalikkan telapak tangan untuk menggapainya.  Kadang-kadang kita harus mencari jalan lain untuk bisa sampai ke tempat yang kita inginkan. Bahkan tak jarang ketika kita menemukan jalan pintas dan memasukinya dengan sangat bersemangat. Pada kesempatan yang lain malah jalan buntu yang kita temukan. Hal itu berarti bahwa apa yang terjadi tak selalu sama seperti yang kita harapkan.
Untuk meraih kesuksesan memerlukan perjuangan yang keras dan panjang.  Tidak ada suatu perjuangan yang bisa diraih secara instan. Selalu ada nilai-nilai perjuangan dari suatu usaha  dalam meraih kesukesesan. Kita harus melihat lingkungan di sekitar kita. Seseorang akan dapat menggapai suatu kesuksesan apabila memperoleh dukungan dari lingkungan sekitarnya, baik lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan kerja/pendidikan. Kita juga harus turut bersyukur jika orang lain berhasil meraih kesuksesan. Harus bisa berbesar hati dalam menyikapi sukses yang diraih orang lain, karena sukses orang lain dan sukses kita mungkin membutuhkan waktu, cara dan jalan yang berbeda, sehingga jangan silau dengan kesuksesan yang telah diraih oleh orang lain. Lebih baik kita memiliki jati diri dan  tidak merasa iri hati atas kesuksesan orang lain. Selalu berusaha menjadikan kesuksesan orang lain untuk motivasi diri kita dalam meraih sukses Namun, sebaliknya tidak sedikit orang yang merasa tidak senang dengan kesuksesan yang kita raih. Mereka marasa dengki dan iri dengan kesuksesan kita. Sifat dengki dan iri hati adalah penyakit sosial yang sangat berbahaya, Tidak hanya berdampak negatif pada orang lain, sifat dengki dan iri ini juga berakibat buruk pada pelakunya. Contohnya, si kepiting. Senang melihat orang lain susah, dan susah melihat orang lain senang
Description: Image
Pernahkah kita melihat tingkah laku para kepiting yang dimasukkan satu wadah? Timbul pertanyaan dalam diri kita. Mengapa wadah tersebut tidak ditutup?  Apakah sang pemilik tidak khawatir kalau kepiting yang ada dalam wadah itu keluar? Kalau kita cermati,  kepiting yang ada dalam wadah semuanya dengan sekuat tenaga berusaha untuk keluar.  Kalau ada salah satu di antara mereka ada yang mau keluar, maka yang lain akan menarik ke dasar wadah lagi, begitu seterusnya sehingga tak ada satupun kepiting yang bisa keluar. Sifat kepiting itu ada dalam diri manusia.
Pertanda seseorang berwatak “kepiting”:
Selalu mengingat kesalahan pihak lain bisa orang lain atau situasi dan kondisi masa lalu menjadikannya sebagai suatu prinsip/pedoman dalam bertindak;
Banyak mengkritik orang lain tetapi ia tidak berusaha mengubah dirinya;
Senang membicarakan kejelekan orang lain tapi tidak introspeksi terhadap keburukan dirinya sehingga ia hanya sibuk seperti kepiting yang menarik teman-temannya yang akan keluar dari wadah dan melupakan usaha untuk meloloskan dirinya.
Belajar dari tingkah laku kepiting itu dapat kita ambil pelajaran bahwa kepiting tidak rela kalau di antara mereka ada yang meraih sukses, apabila ada teman mereka yang akan sukses maka yang lain akan menjatuhkannya. Kita harus bisa belajar pada sifat jelek kepiting, bahwa sukses itu adalah hak setiap orang.  Sebagai orang yang berada di lingkungan sekitarnya, janganlah kita berusaha untuk menjatuhkannya. Sedapat mungkin kita membantunya sesuai dengan kadar kemampuan kita.. Kita akan bisa meraih sukses yang sama kalau kita bisa belajar dari kesuksesan itu.
Pernah kita mengamati cara kepiting berjalan? Cara kepiting berjalan itu ke arah samping. Walaupun ada makanan di hadapannya, sang keptiting  tetap harus berputar dulu untuk memakan makanan itu. Setelah berputar, barulah dia dapat memakan makanan yang tadi tepat ada didepannya. Perjuangan seekor kepiting inilah yang hendaknya kita jadikan perbandingan antar seorang manusia dan seekor binatang. Jadi, sebagai makhluk paling sempurna yang diciptakan-Nya kita harus mengikuti garis hidup kita.  Kita tetap harus menjalankan tugas dan kewajiban kita sebagai makhluk Allah S.W.T. Kita harus bisa bangkit kembali ketika kita terpuruk, dan sedapat mungkin bertahan di puncak kehidupan ketika berada di atas. Yang terpenting adalah  kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki. Namun, tetap terus berusaha untuk menggapai yang lebih tinggi.
Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam suatu kehidupan ada suatu persaingan. Yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya. Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.
Semoga kita menjadi orang yang selalu bersyukur kepada Allah S.W.T dan berhasil meraih kesuksesan serta tidak merasa dengki dan iri hati terhadap kesuksesan orang lain.